Laman

Minggu, 09 Februari 2014

Kepantasan

Huft, akhirnya sebel juga lihat blog yang lamaaaaaaaaaa banget ndak update.

Baiklah.. sebagai penggugurnya, kali ini aku akan bercerita. Bercerita tentang beberapa orang. Beberapa orang yang sedang beranjak menuju kepantasan. Aku memang bukan menjadi penentu kepantasan mereka, tapi aku menyaksikan betapa sungguh sebuah kepantasan telah melekat dalam diri mereka. Kepantasan yang tidak muncul tiba-tiba, sebuah anugerah dari Dzat yang mereka jadikan saksi dalam setiap amal di dunia yang semakin keras saja hari ini.

Entah kenapa, aku merasa beberapa orang tiba-tiba memiliki kelebihan, dan itu memang diperlukan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan besar. Maksudnya gini, misal ada seseorang yang akan diberi amanah memimpin sebuah lembaga. Sebelum orang ini ditunjuk kapabilitasnya mungkin ndak menonjol, biasa aja. Namun setelah menjadi pemimpin, aura pemimpinnya sangat kental, bicaranya berbeda, berpikirnya beda.

Ini bukan perasaan tanpa bukti, apalagi sugesti. Serius. Ini benar Kawan, ada semacam kekuatan yang entah, bisa memperindah dan memperpantas orang ini untuk memikul amanah-amanah barunya.

Benarlah firman Allah bahwa kita takkan diuji kecuali dengan yang sesuai kapasitas kita. Kita sering memahami konteks firman ini ke belakang. Kita melihat kapasitas yang sudah ada, yang sudah terlihat sebelumnya. Namun dalam konteks ini, aku melihat firman ini ke depan. Kapabilitas itu Allah berikan setelah seseorang mendapat ujian. Ah, aku bingung gimana menyampaikan maksudku ini ke kalian.. Kalau kalian bingung, kalian pikir sendiri sajalah..

Nah, aku menemukan fenomena itu lagi pada beberapa kawanku. Dulu aku merasa mereka biasa-biasa saja, karena memang biasa. Tapi tak seperti akhir-akhir ini. Betapa aku mengalami hal yang sama: Allah telah memberikan kepatutan kepada mereka.

Mereka akan mengemban amanah. Amanah yang tidak mudah, karena buktinya tidak semua orang mau mengambil perannya di sana. Namun demi Allah aku bersaksi, mereka telah pantas melakukan itu.

Yah, setiap diri memiliki potensi. Setiap jiwa bisa menyandang kelayakan dalam hidupnya. Karena setiap kepantasan, setiap kepatutan, setiap kelayakan, bukanlah tamu tak diundang. Tetapi ia adalah hadir dari kemauan bertahan dalam setiap perjuangan.

Tetaplah melangkah di jalan kebenaran, (maka) kau takkan pernah berjalan sendirian…*** (an)


2 komentar: