Laman

Selasa, 17 April 2012

Memilih Sehat (Bagian 1)

Hidup adalah sekumpulan pilihan, begitu kata Patch Adams dalam bukunya Gesundheit! Bringing Good Health to You. “Dan kita,” lanjut beliau, ”adalah ekspresi dari pilihan jangka pendek dan jangka panjang yang kita buat.”

Untuk mengurangi jumlah keputusan yang dibuat setiap hari, kita jadi terbiasa dengan rutinitas yang menggantikan pemilihan. Tapi, kebiasaan itu dapat menjadi pedang bermata dua. Karena begitu kebiasaan itu sudah mengakar, maka akan sulit ditinggalkan. Khususnya kalau itu adalah kebiasaan yang tidak sehat.

Bisa dibilang, kesehatan adalah sistem untuk membantu manusia mengatur ulang kebiasaanya agar gaya hidup mereka lebih sehat. Tidak dengan bersusah payah, tapi cukup dengan mengadopsi kebiasaan positif secara sengaja.

Bagaimana caranya?

Pertama, makan makanan yang bergizi. Harap diingat, you are what you eat. Secara fisiologis, kita (manusia) adalah sekarung air yang berisi larutan bahan kimia. Nah, jadi betul, bagaimana bahan kimia ini saling berhubungan, ini juga yang akan menentukan siapa diri kita. Tapi dalam banyak hubungan, bahan kimia itu habis atau diubah, dan harus diisi lagi. Nutrisi yang dibutuhkan tubuh ini bisa didapat dari makanan yang mengandung bahan kimia yang diperlukan tubuh. Karena hanya sedikit makanan yang mengandung semua atau kebanyakan nutrisi ini, kita harus mendapatkannya dari berbagai makanan yang kita konsumsi.

Karena kita (terutama yang hidup di kota) sudah jauh dari sumber makanan, perusahaan makanan sudah memproses produk mereka agar kadaluwarsanya lebih lama. Selama seratus tahun terakhir, bahan kimia sintesis, makanan sulingan, gula dan garam banyak menggantikan makanan alami yang dimakan orang-orang sebelum kita.

Sebut saja konsumsi gula. Sekarang ini gula sulingan ada dimana-mana. Pada peralihan abad 20, konsumsi gula setiap orang hanya 1-2 kilo per tahun. Tapi sekarang, bisa menembus angka 60 kilo per tahun! Banyak ilmuan mengemukakan efek besar konsumsi gula pada kesehatan. Tapi yang pasti, gula punya peranan penting di salah satu penyakit paling merusak: obesitas!

Makanan itu tak harus mahal, asal gizinya memenuhi kebutuhan. Perbanyak konsumsi yang mengandung serat, kurangi protein hewani ke protein nabati, makan buah-buahan, juga sayuran segar. Daripada daging merah, ikan dan unggas lebih dianjurkan.

Bagi yang menginginkan kesehatan terjaga lagi punya yang tubuh prima, langkah pertama: seimbangkan gizi kita!*** (an)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar