Laman

Senin, 14 Mei 2012

Panen



kawan, wajahmu nampak muram, ada apa gerangan?
aku baru panen belakangan

bagaimana bisa kau gundah gulana, sedang kau tengah panen raya?
harusnya begitu, tapi tidak begitu adanya

memang, apa yang kau tanam?
sebutir benih bernama NANTI

lantas, yang tumbuh dari benih itu?
pohon dengan tunas yang mengakar, batang yang menjulang, dan rimbun dedaunan bernama MUDAH-MUDAHAN

kau apakan pohon-pohonmu?
kusiram, kupupuk, dan kerap kugadang-gadang dengan ucapan MASIH ADA KESEMPATAN

lalu pohon itu berbuah?
ya, tentu. awalnya hanya kecil, lama-lama membesar. masam, lalu matang. satu, dua, sampai berpuluh, bahkan berratus buah ALASAN

kemudian itu?
ketika kucecap hanya ada rasa getir KEGAGALAN

dan itu yang kau tuai belakangan?
ya. saat menuaiya tak ada yang tertinggal selain bertumpuk PENYESALAN*** (an)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar