kawan, wajahmu nampak muram, ada apa gerangan?
aku baru panen
belakangan
bagaimana bisa kau gundah gulana, sedang kau tengah panen
raya?
harusnya begitu, tapi
tidak begitu adanya
memang, apa yang kau tanam?
sebutir benih bernama
NANTI
lantas, yang tumbuh dari benih itu?
pohon dengan tunas yang
mengakar, batang yang menjulang, dan rimbun dedaunan bernama MUDAH-MUDAHAN
kau apakan pohon-pohonmu?
kusiram, kupupuk, dan kerap
kugadang-gadang dengan ucapan MASIH ADA KESEMPATAN
lalu pohon itu berbuah?
ya, tentu. awalnya hanya
kecil, lama-lama membesar. masam, lalu matang. satu, dua, sampai berpuluh, bahkan
berratus buah ALASAN
kemudian itu?
ketika kucecap hanya ada
rasa getir KEGAGALAN
dan itu yang kau tuai belakangan?
ya. saat menuaiya
tak ada yang tertinggal selain bertumpuk PENYESALAN*** (an)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar