langit tenang berarak
angin lembut mengoyak
wajah mungilmu tersibak
dalam tudungmu
kau menatapku
meruang dan mewaktu
lalu bibirmu bergetar merdu
melafadz bait-bait sendu
“Ya Allah, Tuhan segala manusia,
jauhkan sakitnya, sembuhkanlah ia,
Engkaulah yang menyembuhkan,
tiada kesembuhan selain kesembuhan-Mu,
kesembuhan yang tak meninggalkan sakit lagi setelahnya”
jika mampu saat itu
kuayun jemariku
menyapu butir biru
yang mengembun di bola matamu
“anak manis,
jangan menangis…”
sambil ku aamiin-i pintanya
dengan hati yang gerimis (an)
*untuk yayang, adhis, dan vira
atas do’a penuh cinta
dalam bingkai mukenanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar