Laman

Jumat, 23 Juli 2010

Menghargai Waktu


Ustadz Yusuf Qardhawi bilang waktu adalah kehidupan. So, seberapa kita bijak kita menggunakan waktu, segitu juga kebijakan kita menggunakan hidup. Menghargai waktu sama dengan menghargai hidup. Bukan dengan sejuta, seratus, sepuluh, apalagi seribu. Bukan, bukan yang kayak gitu. Allah nggak butuh yang macem itu. Toh lagipula kita nggak punya apa-apa. Ngono we kok nggaya? Allah cuma pingin kita mengisinya dengan niat terbaik, dengan ilmu terbaik dan dengan amalan yang terbaik.

Apa Allah menuntut yang paling banyak? Nggak, sama sekali nggak. Allah pingin yang paling baik. Ahsanu, bukan aktsaru. Inget, CATET!

Salah satu cara menghargai waktu adalah dengan komitmen. Iya, bener-bener komitmen. Bukan cuma sekedar komat-kamit, men! Komitmen pada janji, janji dengan relasi, dengan diri sendiri, lebih-lebih dengan Ilahi Robbi.

Ada beberapa agenda rutin tiap hari Jum’at. Khusus hari ini, kok berat kayaknya. Mau pergi badan dah nggak kuat rasanya. Liat amanah seabrek jadi mual dibuatnya. Apalagi kalo nggak ada temennya. Waaah, bisa males beneran jadinya.

But, ketika komitmen itu kita jalani, harusnya bukan sebatas ‘menepati’. Balik lagi, ia juga harus disertai dengan niat terbaik, ilmu terbaik dan amal yang terbaik. Moga dengan gitu, Allah akan mencatatnya dengan catatan yang terbaik dan membalasnya dengan balasan yang terbaik. Aamiin…

Thank’s for Allah, yang telah mengaruniakan nikmat dan hikmah tak bertepi…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar