Laman
Selasa, 13 Oktober 2009
DNA SUKSES!!!
Terlahir kembali dari DNA Sukses!
Saat pertama menghirup udara dunia,
Tertutup tangis dan hempasan sakit sang ibu,
Tahukah… dibalik tubuh mungil yang lemah itu,
Badan masih bergerak terbata, tapi otaknya sudah mulai bekerja!
Namun sayang…
Tidak semua orang menyadarinya…
Manusia normal, setiap detiknya akan bergerak menuju sukses. Hanya saja, tidak semua manusia bisa menjelaskan kesuksesan yang ia tuju. Tidak punya arti sukses, berarti suksesnya tidak mempunyai arti. Masukkan bright vision di kepala kita sekarang juga dan selamat melanjutkan detik-detik dengan peta sukses yang bersinar di kepala kita!!!
Senin, 12 Oktober 2009
Belajar lagi...
“Allah itu nggak kasihan apa ya? Nggak merasakan sakitnya korban gempa! Kok suka bikin gempa terus…”
Aku hanya bisa tersenyum mendengar ucapan spontan yang keluar dari lisan yang masih sangat polos. Jujur ku akui, perlu berpikir berkali-kali untuk menjawab atau sekedar mengomentarinya.
“Itu tahu kalau Allah yang bikin gempa, berarti Allah juga tahu apa yang dirasakan korban-korbannya… Mungkin bisa jadi, korban yang meninggal itu tidak merasakan sakit, hanya kita saja yang sering tidak tega melihatnya…”
“Kok bisa? Kan sampai tertimbun tanah dan keruntuhan bangunan gitu kok nggak sakit?”
Selalu begitu, tidak akan puas dengan satu jawaban saja.
“Seperti saat Nabi Ibrahim dibakar, beliau tidak merasakan sakit. Karena atas izin Allah, api itu diperintahkan menjadi dingin. Tapi yang melihatnya waktu itu, mungkin akan berpikir kalau beliau memang akan dapat pertolongan, kenapa sebelum dibakar Allah tidak menolong dengan beliau diapakan gitu?” Dia diam setengah berpikir. “Nah, ternyata kehendak Allah dan makhluq berbeda, tapi percaya nggak, kalau itu yang terbaik?”
“Percaya. Tapi kan yang masih hidup kan menderita?”
Dalam hati aku berdo’a, semoga aku diberi kemudahan menjawab pertanyaan-pertanyaannya.
“Itu bentuk teguran dari Allah…”
“Masa sedikit-sedikit ditegur? Berarti salah kita banyak?”
Masih berapa lama lagi? Aku hampir kehabisan akal menjawabnya…
“Mungkin bisa jadi salah kita banyak…”
“Apa saja, Us?”
“Coba dipikir di rumah, ditulis, besok dikumpulkan. Gimana?”
“Oke! Makasih ya, Us…”
Sudah ya? Alhamdulillah… Ketika mereka pergi, entah berapa kali aku tersenyum dan berucap syukur, lagi-lagi aku bisa belajar banyak dari mereka…
Minggu, 11 Oktober 2009
Puber Positif
Menjadi pribadi magnetis, karena pesona iman, bukan pesona maksiat. Kriteria generasi muda yang menawan karena iman adalah yang mencintai dan dicintai Allah;
Mereka adalah remaja yang hatinya terkait di masjid
Mereka adalah remaja yang penuh dengan kasihsayang
Mereka adalah remaja yang dapat menahan pandangan dan hawa nafsu
Mereka adalah remaja yang merasakan ni’matnya sholat
Mereka adalah remaja yang mengingat Allah saat berdiri, duduk dan berbaring
Mereka adalah remaja yang berbuat kebaikan saat ada maupun tiada yang melihatnya
jika hampir semua remaja disini menghidupkan sholat berjamaah, insyaAllah Allah akan mengabulkan do’a-do’a mereka
jika hampir semua remaja disini menjadi ahli tahajud, insyaAllah Allah akan mengangkat derajat mereka
jika hampir semua remaja disinii mempunyai impian taqwa, insyaAllah keberkahan Allah akan melimpah pada mereka...
Semangat yang Tidak Salah Alamat
tak mungkin bisa menggapai semangat hidup yang paling tinggi tanpa semangat da’wah
tak mungkin bisa bertahan da’wah jika tak bisa merasakan ni’matnya iman
tak mungkin bisa merasakan ni’matnya iman jika tak bisa menahan pandangan
tak mungkin bisa menahan pandangan jika tak bisa memandang kehadiran Allah dalam hati
tak mungkin bisa memandang kehadiran Allah dalam hati jika tak bisa merasakan ni’matnya sholat
tak mungkin bisa merasakan ni’matnya sholat jika tak bisa menjaga hati
tak mungkin bisa menjaga hati jika tak bisa istiqomah
tak mungkin bisa istiqomah jika tak bisa merasakan ni’matnya sabar